2,068 research outputs found

    Symbolism In Ron Howard’s Angels And Demons Movie (2009): A Semiotic Approach

    Get PDF
    The major problem of the study is how symbolism is reflected in Angels and Demons movie by Ron Howard. The objective of this study is to analyze the movie based on its structural elements and analyze the movie based on the semiotic approach. In Analyzing Angels and demons movie, the writer uses qualitative method and semiotic approach. The data source consists of primary data and secondary data sources. Primary data source is the Angels and demons movie directed by Ron Howard released in 2009. While secondary data source are other materials taken from books, journals and internet related to study. Both data collected trough library research and analyzed by descriptive analysis. The study comes to the following conclusion. Firstly, based on the structural analysis, it is evident that in this movie, the director is saying that “angels and demons are symbols of good and evil behavior of individuals in the society”. Secondly, based on the semiotic analysis, it is apparent that in this movie, the director want to makes the audience realize that the war of good against evil is an everlasting war that everybody should fight in all ages

    Strategi Pengawas Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

    Get PDF
    Abstrak: Dalam proses pendidikan, pendidik atau guru dituntut pula memiliki kompetensi pada bidang masing-masing. Maka dari itu untuk menghasilkan kualitas guru yang memiliki kompetensi baik perlu dilakukan adanya pengawasan secara kontiniu (terus-menerus) sesuai dengan perkembangan, kegiatan pembinaan kependidikan (Crow, 2014). Pengawasan merupakan salah satu fungsi organisasi, administrasi dan manajemen yang mencakup beberapa aspek yang meliputi pemeriksaan, pengujian, pengembangan ilmiah, peninjauan, pengamatan dan pemantauan serta kunjungan staf untuk menjaga agar segala kegiatan pelaksanaan pokok dan fungsi Kementerian dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai penetapan kebijakan yang berlaku dan rencana yang ditetapkan, sehingga sasaran kegiatan dan tujuan organisasi dapat tercapai dengan maksimal (Soebagio, 2011). Pengawas adalah sekelompok jabatan fungsional yang bertugas memonitoring, membimbing dan membina kehidupan lembaga persekolahan. Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2013 Pengawas Pendidikan Agama adalah “Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk pengawasan pendidikan agama di sekolah dan madrasah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan  administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar dan menengah (Purwanto, 2012).                 Kata Kunci: Strategi, MutuAbstrak: Dalam proses pendidikan, pendidik atau guru dituntut pula memiliki kompetensi pada bidang masing-masing. Maka dari itu untuk menghasilkan kualitas guru yang memiliki kompetensi baik perlu dilakukan adanya pengawasan secara kontiniu (terus-menerus) sesuai dengan perkembangan, kegiatan pembinaan kependidikan (Crow, 2014). Pengawasan merupakan salah satu fungsi organisasi, administrasi dan manajemen yang mencakup beberapa aspek yang meliputi pemeriksaan, pengujian, pengembangan ilmiah, peninjauan, pengamatan dan pemantauan serta kunjungan staf untuk menjaga agar segala kegiatan pelaksanaan pokok dan fungsi Kementerian dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai penetapan kebijakan yang berlaku dan rencana yang ditetapkan, sehingga sasaran kegiatan dan tujuan organisasi dapat tercapai dengan maksimal (Soebagio, 2011). Pengawas adalah sekelompok jabatan fungsional yang bertugas memonitoring, membimbing dan membina kehidupan lembaga persekolahan. Sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2013 Pengawas Pendidikan Agama adalah “Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Agama yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk pengawasan pendidikan agama di sekolah dan madrasah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan  administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar dan menengah (Purwanto, 2012).                 Kata Kunci: Strategi, Mut

    PENGEMBANGAN PERKULIAHAN FISIKA DASAR MENGGUNAKAN DIALOGUE REFLECTIVE-ORIENTED PROBLEM BASED LEARNING (DROPBL) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan mahasiswa dalam pemecahan masalah, berpikir kritis dan merefleksi pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perkuliahan Fisika Dasar menggunakan Dialogue Reflective-Oriented Problem Based Learning (DROPBL) untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis mahasiswa calon guru. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian campuran (mixed methods) dengan desain embedded experimental model. Subjek penelitian adalah mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah Fisika Dasar tahun pelajaran 2019-2020 di program studi pendidikan fisika pada salah satu LPTK di Sulawesi Tengah. Subjek pada kelas eksperimen sebagai kelas perlakuan menggunakan DROPBL sebanyak 30 mahasiswa dan kelas kontrol sebagai kelas pembanding menggunakan PBL sebanyak 32 mahasiswa. Instrumen penelitian ini terdiri dari tes esai keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis serta angket tanggapan mahasiswa dan dosen terhadap penerapan perkuliahan. Berdasarkan hasil penelitian, telah berhasil dikembangkan model pembelajaran DROPBL dengan karakteristik memiliki sintaks yang terdiri dari empat fase sebagai berikut: (1) Clarifying-dialogue reflective oriented; (2) Structuring and Formulating-dialogue reflective oriented; (3) Investigating-dialogue reflective oriented; (4) Discussing and Evaluating-dialogue reflective oriented. Hasil pengujian menunjukkan bahwa model pembelajaran DROPBL lebih dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir kritis daripada model pembelajaran PBL biasa yang ditunjukkan dengan perolehan skor rerata gain yang dinormalisasi yang dicapai oleh kelas model pembelajaran DROPBL berada pada kategori tinggi sedangkan kelas PBL biasa berada pada kategori sedang. Keefektifan penggunaan DROPBL dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan berpikir kritis pada klasifikasi tinggi. Semua aktivitas perkuliahan dalam setiap fase DROPBL telah terlaksana oleh dosen dan mahasiswa. Dosen dan mahasiswa umumnya menanggapi positif terhadap penggunaan DROPBL

    Influence Of Integrated Learning Models Type Connected Assisted Media Images On Results Learning Of Sains

    Get PDF
    This study aims to determine differences in the learning outcomes of Sains between students who were taught using integrated learning model connected type of image media with students who were taught using direct instruction model (direc instruction). The population of this study is all students of grade IV SD 237 Mattirobulu Pinrang District 2017/2018 lessons year, which amounted to 186 people. Class samples from this research are 28 students of class IVA as the experimental class and students of grade IVB SD Negri 237 Mattirobulu Pinrang District as many as 28 people as a control class selected by drawing. The research design used is a quasi experimental research design with "Non Equivalent Post-test Only Control Group Design" pattern. Student learning result data is obtained by objective test. Data were analyzed by using descriptive statistical analysis technique and inferential statistic that is t-test. The results of this study show that there is a significant difference of learning outcomes between students who are taught using integrated learning model of assisted type of image connected with students who are taught using direct instruction model. The difference is seen from the results of scores of students' learning achievement of Sains obtained tcount is greater than t table (tct = 3.815> ttable = 2.021) at 5% significance level. In other words, the integrated learning model of connected type of media-aided image has an effect on students' learning outcomes compared to direct instruction.Connected Model, Image, Learning Outcomes of Sain

    EVALUASI KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PELAYANAN AKADEMIK FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN IAI MUHAMMADIYAH SINJAI

    Get PDF
    This research was descriptive with a quantitative approach. Quantitative research involves measuring the level of certain characteristics. The subjects of the study were all students of the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Islamic Institute of Muhammadiyah Sinjai. Data collection techniques using questionnaires and documentation. Based on the research results obtained that the evaluation of student satisfaction with academic services in the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training based on 6 aspects of assessment namely tangibles aspects of 3.29, assurance aspects of 3.85, reliability aspects of 3.88, empathy aspects of 4.04, the responsiveness aspect is 3.81 and the information system aspect is 3.80. Based on these values, the six aspects are categorized as good. of the 6 aspects of the assessment, the highest assessment is on the assurance aspect while the aspect that needs to be improved is the tangibles aspect. Whereas the assessment of each study program the highest is Tadris Mathematics and the lowest is Arabic Education

    Faktor Pemicu Munculnya Radikalisme Islam Atas Nama Dakwah

    Full text link
    Berbagai tindak kekerasan seperti demonstrasi, aksi protes dan terorisme, realitanya sebagian dilakukan oleh kelompok muslim yang berafiliasi pada organisasi Islam radikal. Islam ditengarai sebagai agama yang membawa kedamaian dan keselamatan, tetapi mengapa sebagian pemeluknya menjadi radikal dan bersedia melakukan tindakan radikalisme dan terorisme? Apakah hal ini berhubungan dengan ajaran-ajaran tertentu dalam Islam yang telah dimanipulasi, yang juga melibatkan faktor sosial dan psikologi? Guna menjawab pertanyaan tersebut dilakukan kajian menggunakan cara berfikir induktif dengan cara memaparkan data yang berasal dari kajian pustaka dan hasil-hasil penelitian kemudian ditarik kesimpulan umum. Data dianalisis dengan menggunakan perspektif agama dan psikologi sosial.Hasil kajian menunjukkan bahwa radikalisme Islam melibatkan tiga faktor sekaligus yakni faktor agama, faktor sosial dan faktor psikologis. Faktor sosial berupa berbagai kasus ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik, merupakan pemicu utama yang dijadikan alat bagi pihak-pihak tertentu untuk membangkitkan kemarahan dan merasa diperlakukan tidak adil. Sementara faktor agama berupa ajaran dakwah, amar makruf nahi mungkar dan jihad, dijadikan legitimasi untuk melakukan tindakan radikalisme atas nama agama. Ajaran agama yang sesungguhnya bersifat netral, telah ditafsir secara ekslusif dengan hanya memilih ayat-ayat yang berkonotasi kekerasan dan mengabaikan ayat-ayat yang bersahabat. Ajaran agama yang telah ditafsir ekslusif untuk melawan ketidakadilan tersebut secara psikologis mampu merubah pandangan apa yang semula dinilai hina (misalnya membunuh dan merusak) menjadi sebuah perjuangan moral

    Faktor Pemicu Munculnya Radikalisme Islam Atas Nama Dakwah

    Get PDF
    Berbagai tindak kekerasan seperti demonstrasi, aksi protes dan terorisme, realitanya sebagian dilakukan oleh kelompok muslim yang berafiliasi pada organisasi Islam radikal. Islam ditengarai sebagai agama yang membawa kedamaian dan keselamatan, tetapi mengapa sebagian pemeluknya menjadi radikal dan bersedia melakukan tindakan radikalisme dan terorisme? Apakah hal ini berhubungan dengan ajaran-ajaran tertentu dalam Islam yang telah dimanipulasi, yang juga melibatkan faktor sosial dan psikologi? Guna menjawab pertanyaan tersebut dilakukan kajian menggunakan cara berfikir induktif dengan cara memaparkan data yang berasal dari kajian pustaka dan hasil-hasil penelitian kemudian ditarik kesimpulan umum. Data dianalisis dengan menggunakan perspektif agama dan psikologi sosial.Hasil kajian menunjukkan bahwa radikalisme Islam melibatkan tiga faktor sekaligus yakni faktor agama, faktor sosial dan faktor psikologis. Faktor sosial berupa berbagai kasus ketimpangan sosial, ekonomi, dan politik, merupakan pemicu utama yang dijadikan alat bagi pihak-pihak tertentu untuk membangkitkan kemarahan dan merasa diperlakukan tidak adil. Sementara faktor agama berupa ajaran dakwah, amar makruf nahi mungkar dan jihad, dijadikan legitimasi untuk melakukan tindakan radikalisme atas nama agama. Ajaran agama yang sesungguhnya bersifat netral, telah ditafsir secara ekslusif dengan hanya memilih ayat-ayat yang berkonotasi kekerasan dan mengabaikan ayat-ayat yang bersahabat. Ajaran agama yang telah ditafsir ekslusif untuk melawan ketidakadilan tersebut secara psikologis mampu merubah pandangan apa yang semula dinilai hina (misalnya membunuh dan merusak) menjadi sebuah perjuangan moral

    Peran Monitoring Pengawas Madrasah Dalam Meningkatkan Pedagogik Guru

    Get PDF
    Abstrak Pengawasan adalah salah satu fungsi organisasi, administrasi dan manajemen yang mencakup pemeriksaan, pengujian, penelitian, pengusutan, peninjauan, pengamatan dan pemantauan serta kunjungan staf untuk menjaga agar kegiatan pelaksanaan pokok dan fungsi departemen dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijaksanaan menteri, dan rencana yang ditetapkan, sehingga sasaran kegiatan dan tujuan organisasi tercapai. Ada dua aspek pokok yang di nilai pada pasca guru sertifikasi yaitu aspek perangkat pembelajaran, dan aspek Pelaksanaan KBM, dan indicator nya adalah perangkat pembelajaran meliputi: program tahunan, program semesteran, program silabus, RPP, dan program penilaian, dan untuk aspek pelaksanaan KBM meliputi: prosentase kehadiran guru, jurnal mengajar guru, buku nilai siswa, analisis hasil ulangan, program dan pelaksanaan perbaikan/pengayaan, buku catatan siswa. Untuk mengetahui efektifitas program sertifikasi guru dan kendala pelaksanaan program tersebut oleh karena itu perlu di adakan kegiatan monitoring dan evaluasi pasca sertifikasi guru.   Kata Kunci: Monitoring, PedagogikAbstrak Pengawasan adalah salah satu fungsi organisasi, administrasi dan manajemen yang mencakup pemeriksaan, pengujian, penelitian, pengusutan, peninjauan, pengamatan dan pemantauan serta kunjungan staf untuk menjaga agar kegiatan pelaksanaan pokok dan fungsi departemen dapat dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijaksanaan menteri, dan rencana yang ditetapkan, sehingga sasaran kegiatan dan tujuan organisasi tercapai. Ada dua aspek pokok yang di nilai pada pasca guru sertifikasi yaitu aspek perangkat pembelajaran, dan aspek Pelaksanaan KBM, dan indicator nya adalah perangkat pembelajaran meliputi: program tahunan, program semesteran, program silabus, RPP, dan program penilaian, dan untuk aspek pelaksanaan KBM meliputi: prosentase kehadiran guru, jurnal mengajar guru, buku nilai siswa, analisis hasil ulangan, program dan pelaksanaan perbaikan/pengayaan, buku catatan siswa. Untuk mengetahui efektifitas program sertifikasi guru dan kendala pelaksanaan program tersebut oleh karena itu perlu di adakan kegiatan monitoring dan evaluasi pasca sertifikasi guru.   Kata Kunci: Monitoring, Pedagogi

    Designing an Interactive Android Application for Present Tense Materials

    Get PDF
    The result of this research was an interactive android application for present tense materials. The materials consisted of all aspects of present tense materials such as definition, form, function, and time signal. Besides, there were also exercises and evaluations to measure the students understanding about the materials. Based on the expert validation as well as try out design result, the interactive android application for present tense materials could be used as the learning media in learning tense for the students

    Lima Pilar Rukun Islam Sebagai Pembentuk Kepribadian Muslim

    Get PDF
    Tulisan ini bermaksud menjabarkan cara atau metode canggih dalam menggapai kepribadian muslim sejati menggunakan lima pilar Rukun Islam yang terdiri dari syahadat, shalat, zakat, puasa dan haji. Bahasan dilakukan dengan cara berfikir mendalam dengan mensinergikan dan memaknai lima pilar Rukun Islam menggunakan cara kerja psikologi dalam membentuk kepribadian muslim. Hasil kajian menunjukkan bahwa Rukun Islam merupakan salah satu pendekatan yang diciptakan Allah untuk membentuk kepribadian muslim, dengan cara memberikan beberapa latihan dasar supaya terbentuk habit atau pembiasaan yang nantinya melahirkan sifat dan perilaku positif yang menetap. Latihan dasar yang disediakan Allah untuk membentuk sifat dan perilaku positif tersebut, diawali dengan latihan lisan (syahadat), dilanjutkan dengan latihan jiwa raga (shalat), diikuti dengan latihan kepemilikan materi (zakat), disertai dengan latihan pengendalian nafsu dan syahwat (puasa), diakhiri latihan paripurna mencakup keempatnya yakni (haji). Lima pilar Rukun Islam akan benar-benar efektif menghasilkan sosok kepribadian muslim yang prima bagi pengamalnya ketika lima pilar tersebut dilaksanakan dengan menyatukan sisi syari dan hakiki
    corecore